Liangliang merasakan gejala kesulitan napas yang mereda setelah menggunakan masker pernapasan dan mengatur ritme napasnya. Kondisi ini umumnya terjadi akibat napas terlalu cepat dan dalam, sering dipicu oleh emosi yang tidak stabil. Gejala yang muncul meliputi sulit bernapas, sesak dada, pusing, jantung berdebar, mati rasa di tangan, kaki, bibir, bahkan seluruh tubuh. Dalam kasus yang lebih parah, pasien dapat mengalami kekakuan otot yang menyeluruh, atau yang dikenal sebagai “tangan cakar ayam”. Menurut Rumah Sakit Pusat Changsha, unit gawat darurat anak mereka telah menangani lebih dari 30 remaja dengan gejala serupa pada bulan Agustus, jumlah ini meningkat hingga sepuluh kali lipat dari bulan-bulan sebelumnya. Meskipun tekanan akademis dapat menjadi faktor utama, emosi yang tidak stabil juga menjadi pemicu utama. Hal ini bisa dipicu oleh pertengkaran, kecemasan terkait ujian, ketakutan tiba-tiba, atau penggunaan ponsel yang berlebihan.
Bocah di China Alami Kaku Jari dan Sesak Napas Setelah Lembur PR

Read Also
Recommendation for You

Ribuan warga Filipina turun ke jalan dalam aksi demonstrasi menentang korupsi setelah munculnya skandal proyek…

Pada malam Festival Pertengahan Musim Gugur, tradisi unik dilakukan oleh para orang tua dan kakek-nenek…

Mayoritas penduduk Afghanistan memandang pendidikan anak perempuan sebagai hal yang sangat penting, meskipun Taliban telah…

Dua grup musik Indonesia, Lomba Sihir dan .Feast, telah dinominasikan dalam kategori Seniman Kreatif Asia…

Saat Stonehenge membutuhkan perawatan, pengunjung terkadang mencuri batu sebagai suvenir, menyebabkan kerusakan pada situs tersebut….