Menurut tinjauan Reuters, lebih dari 500 orang, termasuk 17 wali kota, telah ditahan sepanjang tahun lalu di Istanbul dan berbagai kota lain yang dipimpin CHP, sebagai bagian dari penyelidikan korupsi. Tidak hanya itu, ratusan anggota CHP juga ditahan dan menunggu persidangan terkait dugaan korupsi dan keterlibatan dengan terorisme. Salah satu yang ditahan adalah rival utama Erdogan, yaitu Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu.
Penangkapan Imamoglu pada Maret lalu memicu gelombang protes besar di mana ratusan ribu orang turun ke jalan. Aksi protes ini langsung berdampak pada pasar, menyebabkan tekanan terhadap lira dan aset Turki lainnya. Di tengah protes tersebut, Imamoglu membacakan surat dari penjara di Ankara yang menyatakan bahwa pemerintah berupaya mengatur hasil pemilu berikutnya dengan cara mengeliminasi para rival yang sah.
Surat tersebut menuliskan harapan bahwa era ‘aku’ dalam negeri ini akan berakhir dan era ‘kita’ akan dimulai. Dalam surat itu, Imamoglu menegaskan bahwa hasil pemilu nantinya akan menunjukkan bahwa satu orang akan kalah dan semua orang lainnya akan menang. Massa yang mendengarkan pembacaan surat tersebut memberikan tepuk tangan meriah dan meneriakkan “Presiden Imamoglu”, menunjukkan dukungan mereka pada Imamoglu dan protes terhadap kebijakan pemerintah.