Berita  

Pria Inggris Beli Situs Prasejarah Stonehenge: Kisah Menarik 21 September 1915

Saat Stonehenge membutuhkan perawatan, pengunjung terkadang mencuri batu sebagai suvenir, menyebabkan kerusakan pada situs tersebut. Pada tahun 1900, salah satu batu besar bahkan roboh dan harus disangga dengan kayu. Baru setelah keluarga Antrobus mengambil alih kepemilikan, Stonehenge dipagari dan biaya masuk dikenakan untuk merawat situs tersebut. Namun, setelah putra Sir Edmund Antrobus meninggal dalam Perang Dunia I, Stonehenge akhirnya dilelang.

Pemilik baru, Chubb, memutuskan untuk menghadiahkan Stonehenge kepada rakyat Inggris pada Oktober 1918. Keputusan ini diyakini juga dipengaruhi oleh istri Chubb yang merasa kurang senang karena sang suami pulang tanpa kursi makan yang diminta. Chubb menulis surat mengumumkan donasinya, menjelaskan betapa berharganya Stonehenge baginya dan betapa pentingnya monumen tersebut bagi bangsa Inggris.

Pemerintah Inggris kemudian melakukan restorasi besar pada 1919 untuk memulihkan Stonehenge. Hingga sekarang, upaya pemulihan dan perawatan terus dilakukan. Atas jasanya, Chubb diberi gelar “First Baronet of Stonehenge,” tetapi warga setempat lebih suka memanggilnya “Viscount Stonehenge.” Sebelum meninggal pada 1934, Chubb membuat aturan bahwa penduduk sekitar berhak masuk gratis ke Stonehenge. Sehingga, sekitar 30 ribu orang setiap tahun dapat menikmati situs bersejarah ini tanpa biaya, berkat keputusan Chubb 100 tahun yang lalu.

Source link

Exit mobile version