Kabar evakuasi Rumah Sakit Indonesia di Gaza muncul ketika Israel dan Hamas dilaporkan telah mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan melalui mediasi Qatar.
Waktu resmi gencatan senjata diperkirakan akan diumumkan dalam 24 jam, dengan pembebasan sandera pertama dijadwalkan pada Kamis (23/11), menurut laporan dari Reuters.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa 50 perempuan dan anak akan dibebaskan selama empat hari, bersamaan dengan berlakunya gencatan senjata. Gencatan senjata dapat diperpanjang jika 10 sandera tambahan dibebaskan setiap hari.
Pemerintah Israel tidak menyebutkan soal pembebasan tahanan Palestina, namun Kementerian Kehakiman Israel telah merilis daftar 300 nama tahanan Palestina yang akan dibebaskan.
Hamas mengatakan bahwa 50 sandera awal akan dibebaskan dan ditukar dengan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di Israel. Kesepakatan gencatan senjata juga akan memungkinkan bantuan kemanusiaan dan medis memasuki Gaza.
Israel menuduh Hamas menyandera sekitar 240 orang saat menyerang Israel selatan pada 7 Oktober. Sejak saat itu, Israel telah mengepung Gaza dan melakukan pengeboman, menyebabkan ribuan warga Palestina terbunuh.
Qatar menegaskan bahwa gencatan senjata berarti tidak akan ada serangan atau gerakan militer. Qatar berharap kesepakatan ini akan menjadi langkah awal menuju gencatan senjata permanen.
Sebelum kesepakatan tercapai, Hamas telah membebaskan empat sandera.