Manfaat Kepemimpinan Tangan Besi Ben Sulayem: Analisis Wolff

Dalam dunia Formula 1, kehadiran Mohammed Ben Sulayem sebagai presiden FIA telah memberikan pengaruh yang cukup signifikan. Toto Wolff, bos dari Mercedes, mengakui bahwa kepemimpinan Ben Sulayem yang terkenal tegas dan “memerintah dengan tangan besi” memiliki keuntungan tersendiri dalam menegaskan dua topik utama di ajang balap mobil ini.

Ketegangan antara presiden FIA dan Mercedes tentang aturan-aturan baru yang diterapkan tampaknya mulai mereda dalam beberapa bulan terakhir. Termasuk soal ‘larangan mengumpat’ yang sebelumnya menuai kritik, akhirnya mengalami revisi aturan yang dilakukan FIA dalam Lampiran B Kode Olahraga Internasional pada bulan April lalu. Denda pun dikurangi menjadi 5.000 euro dan steward memiliki kewenangan untuk menangguhkan hukuman bagi pelanggar pertama kali.

Wolff sendiri mendukung sepenuhnya ‘larangan mengumpat’ ini. Ia yakin bahwa para pembalap F1 perlu mengingat status mereka sebagai panutan bagi para penggemar dan pembalap muda. Menurut Wolff, menghormati orang lain dan menjaga etika di radio ketika berkomunikasi adalah suatu keharusan.

Keputusan Ben Sulayem juga mempengaruhi pandangan Wolff terhadap masuknya tim Andretti ke ajang F1. Awalnya, Wolff ragu akan nilai yang ditawarkan oleh rencana tim Andretti. Namun, ketika proyek ini mendapat dukungan dari Cadillac, Wolff mendukung keputusan tersebut. Proyek Andretti pun akhirnya tenggelam karena ditolak oleh FOM, sementara proyek yang didukung oleh Cadillac akhirnya mendapat lampu hijau.

Dari kontroversi hingga kerjasama yang positif, kepemimpinan Ben Sulayem di FIA telah membawa perubahan di dunia Formula 1 dan menunjukkan bahwa keputusannya, meskipun tegas, memiliki tujuan yang baik untuk kebaikan olahraga ini.

Source link