Tim-tim Rally1 WRC telah diizinkan untuk melakukan perubahan pada mobil mereka untuk mencegah terulangnya masalah sistem bahan bakar yang terjadi di Reli Acropolis Yunani. Masalah ini memaksa Toyota dan M-Sport-Ford untuk menghentikan mobil yang dikemudikan oleh Sami Pajari, Martins Sesks, dan Gregoire Munster dari reli berat bulan lalu. Meskipun penyebab pasti dari masalah sistem bahan bakar belum jelas, diduga bahwa suhu ekstrem di Yunani, dengan suhu kokpit mencapai 70 derajat Celcius, mungkin menjadi pemicu masalah tersebut.
Pengunduran diri terkait sistem bahan bakar adalah kejadian keempat sejak WRC beralih ke pemasok bahan bakar baru. Setelah P1 Racing Fuels menjadi pemasok pada awal tahun ini, FIA segera menunjuk TotalEnergies sebagai pemasok bahan bakar WRC. Setelah menyelidiki masalah yang dihadapi oleh tim-tim Rally1 di Yunani, FIA memutuskan bahwa tidak ada masalah dengan bahan bakar dan pemasok akan tetap dipertahankan untuk sisa musim ini.
Untuk mencegah masalah yang sama terulang di reli mendatang, tim Rally1 diizinkan untuk mengganti tangki bahan bakar mereka sebelum WRC Estonia. Meskipun tangki bahan bakar merupakan bagian mobil yang telah dihomologasi, perubahan tersebut tidak memerlukan penggunaan ‘joker’ homologasi. FIA mengatakan bahwa setiap perubahan harus sesuai dengan persyaratan homologasi dan bahan bakar yang diamanatkan untuk digunakan dalam kejuaraan.
Perubahan ini memberikan fleksibilitas kepada tim Rally1 untuk melakukan modifikasi yang diperlukan tanpa mempengaruhi homologasi mereka. FIA juga memperbarui peraturan untuk memastikan bahwa tim-tim dapat merespons tantangan yang mereka hadapi. Masalah yang dialami oleh mobil-mobil Rally1 di Reli Acropolis Yunani kemungkinan disebabkan oleh gangguan dalam proses pengujian normal akibat masuknya pemasok sebelumnya ke dalam administrasi. Meskipun demikian, upaya telah dilakukan untuk memastikan bahwa masalah tersebut tidak terjadi lagi di masa depan.