Hubungan antara Thailand dan Kamboja diwarnai oleh tuduhan pelanggaran gencatan senjata, di mana militer Thailand mengklaim Kamboja melepaskan tembakan ke wilayah perbatasan. Namun, Kamboja membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa situasi di perbatasan telah kembali kondusif.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang sebelumnya telah bertindak sebagai mediator antara kedua negara untuk mencapai gencatan senjata, mengonfirmasi bahwa terjadi bentrokan kecil di wilayah perbatasan pada Selasa pagi. Namun, ia menegaskan bahwa insiden tersebut telah berhasil diselesaikan oleh komandan militer dari kedua negara.
Menurut Anwar Ibrahim, para komandan militer dari Thailand dan Kamboja telah berada di lapangan untuk menangani situasi secara langsung. Ia juga memberikan jaminan kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan situasi terkini.
Kementerian Pertahanan RI juga merespons perang antara Thailand dan Kamboja, di mana Sekjen Kemhan RI, Brigjen Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, menyatakan kemungkinan Indonesia akan mengirimkan misi diplomatik untuk membantu mediasi.
