Berita  

Pentingnya Persatuan dan Netralitas ASEAN dalam Tantangan Geopolitik

Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menegaskan bahwa persatuan dan netralitas menjadi kunci penting bagi ASEAN agar tetap relevan di tengah persaingan geopolitik yang semakin meningkat dan pelemahan hukum internasional. Pidato tersebut disampaikan dalam perayaan Hari ASEAN ke-58 di Sekretariat ASEAN, Jakarta. Menlu Sugiono menekankan bahwa menjaga persatuan adalah prasyarat bagi ASEAN agar dapat menjadi kekuatan yang kokoh di kawasan Indo-Pasifik yang dinamis. ASEAN dibangun atas dasar tradisi memilih diplomasi sebagai solusi atas perbedaan yang muncul. Organisasi ini terus berkembang sejak lima negara menandatangani Deklarasi ASEAN di Bangkok pada 1967, dan kini telah memiliki sepuluh anggota dengan kedatangan Timor-Leste sebagai anggota ke-11. ASEAN diakui sebagai pusat integrasi regional, rantai pasokan, dialog, dan kekuatan penstabil di kawasan Indo-Pasifik yang semakin penting. Dengan populasi lebih dari 675 juta jiwa dan PDB gabungan hampir 4 triliun dolar AS, ASEAN kini menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia. Menlu Sugiono menegaskan pentingnya menerapkan Visi ASEAN 2045 secara konkret dan konsisten. Rakyat ASEAN menuntut hasil nyata dari kesepakatan yang telah dibuat, bukan sekadar rencana atau deklarasi belaka. Menteri tersebut juga menyoroti pentingnya investasi dalam kapasitas kelembagaan untuk respons krisis, memperkuat kerja sama ekonomi regional, mendorong transformasi digital, dan mengatasi ancaman transnasional seperti perdagangan manusia dan perubahan iklim.

Source link