Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menegaskan peran penting diaspora Indonesia dalam mendukung perekonomian negara. Dalam acara Diaspora Global Summit 2 yang diselenggarakan Indonesian Diaspora Network United (IDN-United) di Jakarta, Yusril menyatakan bahwa kontribusi diaspora, termasuk pekerja migran, sangat besar dan signifikan.
Setiap tahun, para Pekerja Migran Indonesia (PMI) mengirim remitansi senilai sekitar Rp130 triliun, melebihi total investasi asing di Indonesia. Yusril juga menegaskan bahwa diaspora Indonesia, yang diperkirakan berjumlah delapan juta orang di berbagai negara, tidak hanya bekerja di sektor informal tetapi juga sebagai profesional di berbagai bidang.
Diaspora memiliki peran krusial dalam memperkenalkan budaya Indonesia, mendorong investasi, meningkatkan pemasukan negara, serta berkontribusi dalam bidang diplomasi, ekonomi, sosial budaya, dan ilmu pengetahuan. Yusril menekankan bahwa diaspora pada dasarnya merupakan duta bangsa yang membanggakan Indonesia di kancah global.
Sebagai contoh, Yusril menyebut sosok Presiden ke-3 RI B.J. Habibie yang belajar dan bekerja di Jerman sebelum kembali ke Indonesia untuk memajukan industri nasional. Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo, juga mengungkapkan rencana menarik untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia dengan melibatkan atlet diaspora dalam cabang olahraga akuatik. Langkah ini diharapkan dapat membawa Indonesia meraih kesuksesan di kancah olahraga internasional.
