Pekan lalu, pengadilan di Shanghai memutuskan bahwa dua remaja telah melanggar hak properti dan merusak reputasi perusahaan melalui “tindakan penghinaan”. Aksi mereka dinilai mencemari peralatan makan dan menimbulkan ketidaknyamanan di masyarakat. Orang tua remaja juga dianggap gagal mendidik anak-anak mereka, sehingga mereka juga diwajibkan ikut bertanggung jawab atas ganti rugi yang harus dibayarkan. Total kompensasi yang dijatuhkan mencakup kerugian operasional dan reputasi sebesar 2 juta yuan, biaya kerusakan peralatan makan dan pembersihan senilai 130 ribu yuan, serta biaya hukum sebesar 70 ribu yuan. Namun, kompensasi tambahan yang diberikan Haidilao kepada pelanggannya di luar tagihan resmi dianggap sebagai keputusan bisnis sukarela dan tidak dibebankan kepada remaja tersebut.
Haidilao sebelumnya menawarkan kompensasi kepada lebih dari 4.000 pelanggan yang makan di restoran tersebut antara tanggal 24 Februari hingga 8 Maret. Mereka menerima pengembalian penuh dan uang ganti rugi 10 kali lipat dari tagihan yang mereka bayarkan. Restoran ini juga melakukan penggantian peralatan hotpot serta proses pembersihan dan disinfeksi. Haidilao telah tumbuh pesat sejak membuka restoran pertamanya di Provinsi Sichuan, dengan lebih dari 1.000 cabang tersebar di seluruh dunia. Selain itu, restoran ini dikenal dengan layanan pelanggan yang ramah dan berbagai fasilitas keluarga, seperti layanan manicure untuk wanita dan permen kapas gratis untuk anak-anak yang menunggu meja.
