Masa-masa tantrum, tangis, emosi, dan insiden toilet adalah momen perjuangan masa kanak-kanak yang tak asing lagi bagi setiap orang tua. Namun bagi Doron Katz Asher, tingkah laku sehari-hari anak-anak menjadi dimensi baru yang menakutkan saat berada dalam tahanan Hamas bersama kedua putrinya yang masih kecil.
Jika gadis-gadis itu menangis, para militan akan menggedor pintu kamar tempat dia ditahan. Saat mereka lapar, dia tidak selalu punya apa pun untuk memberi mereka makan. Bahkan dia tidur dengan satu mata terbuka, selalu mengawasi putri-putrinya.
“(Aku merasa) Takut. Ketakutan bahwa mungkin karena putriku menangis dan membuat keributan, mereka akan mendapat arahan dari atas untuk mengambil tindakan terhadap mereka, untuk melakukan sesuatu terhadap mereka,” kata Katz Asher kepada Israel Channel 12 TV dalam wawancara panjang yang disiarkan Sabtu 16 Desember 2023 malam. “Rasa ketakutan terus-menerus.”
Kisahnya didasarkan pada semakin banyaknya tawanan yang dibebaskan yang berbagi kisah mengerikan mereka selama berminggu-minggu disandera meskipun masih ada sekitar 129 sandera.
Laporan Associated Press (AP) menyebut, Katz Asher, 34, dan putrinya Raz, 4, dan Aviv, 2, sedang mengunjungi keluarga di Kibbutz Nir Oz ketika Hamas menyerang komunitas pertanian yang sepi pada 7 Oktober. Katz Asher, putri-putrinya dan ibunya dimasukkan ke dalam traktor dan diantar ke Gaza.
Baku tembak terjadi antara militan yang menculik mereka dan pasukan Israel, membunuh ibunya dan menyebabkan dia serta Aviv terluka ringan, katanya dalam wawancara. Mereka termasuk di antara 240 orang yang jadi sandera pada hari itu dan penderitaannya telah mengejutkan dan mencekam warga Israel.