portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Bahrain Menangkap Lebih Dari Puluhan Pendukung Palestina, Termasuk Anak-Anak

Bahrain Menangkap Lebih Dari Puluhan Pendukung Palestina, Termasuk Anak-Anak

Serangan Israel telah menjadi salah satu aksi militer paling dahsyat dalam sejarah modern. Otoritas kesehatan Gaza menyebutkan bahwa lebih dari dua pertiga dari 20.000 warga Palestina yang terbunuh adalah perempuan dan anak-anak.

Pada Jumat (22/12), serangan udara Israel terhadap dua rumah di Gaza menewaskan 90 warga Palestina. Serangan ke salah satu rumah, yang terletak di Kota Gaza, tercatat menjadi salah satu yang paling mematikan dalam perang ini, di mana menurut juru bicara Departemen Pertahanan Sipil Gaza Mahmoud Bassal, 76 orang keluarga al-Mughrabi tewas dalam tragedi itu.

Dalam peristiwa terpisah, Bulan Sabit Merah Palestina menuturkan seorang anak laki-laki berusia 13 tahun dibunuh oleh serangan pesawat tak berawak Israel saat berada di dalam Rumah Sakit al-Amal di Khan Younis, yang diyakini militer Israel sebagai tempat persembunyian para pemimpin Hamas.

Setidaknya dua orang tewas dan enam lainnya luka-luka setelah sebuah rudal menghantam bangunan di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah.

Pengeboman besar-besaran dan tembakan Israel dilaporkan juga terjadi di Jabaliya, wilayah di utara Kota Gaza yang diklaim Israel telah mereka kendalikan.

Israel menghadapi kecaman internasional atas jumlah korban sipil yang tewas, namun mereka menyalahkan Hamas, dengan alasan kelompok militan tersebut memanfaatkan kawasan permukiman padat dan terowongan. Selain itu, Israel juga menghadapi tuduhan menganiaya pria dan remaja Palestina yang ditahan di rumah, tempat penampungan, rumah sakit, dan tempat lain selama perang.

Mereka membantah tuduhan tersebut dan mengaku mereka yang tidak memiliki hubungan dengan kelompok militan akan segera dibebaskan.

Berbicara kepada AP dari ranjang rumah sakit di Rafah setelah pembebasannya, Khamis al-Burdainy dari Kota Gaza mengisahkan bagaimana pasukan Israel menahannya setelah tank dan buldoser menghancurkan sebagian rumahnya. Dia mengatakan dirinya diborgol dan ditutup matanya bersama dengan sejumlah pria lainnya.

“Kami tidak tidur. Kami tidak mendapatkan makanan dan air,” kata dia sambil menangis.

Tahanan lain yang dibebaskan, Mohammed Salem, dari lingkungan Shijaiyah di Kota Gaza, mengatakan pasukan Israel memukuli mereka.

“Kami dipermalukan,” ujarnya. “Seorang tentara wanita akan datang dan memukuli seorang lelaki tua berusia 72 tahun.”