Ribuan pengunjuk rasa telah berkumpul di Tel Aviv untuk menyerukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengundurkan diri. Aksi protes ini terjadi setelah orang-orang, termasuk teman dan keluarga sandera Hamas, berkumpul di pusat Tel Aviv untuk menuntut tindakan yang lebih besar dari pemerintah Israel. Para pengunjuk rasa juga meminta komunitas internasional untuk membantu memulangkan orang-orang yang mereka cintai.
Protes ini juga terjadi di berbagai kota di Inggris, termasuk Glasgow, Edinburgh, Dundee, Aberdeen, dan Inverness, sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Pada hari Ahad, pesawat tempur Israel dilaporkan menyerang sasaran di Gaza, dua bandara di Suriah, dan sebuah masjid di Tepi Barat yang diduduki.
Meskipun telah ada perintah evakuasi besar-besaran, militer Israel mengakui bahwa masih terdapat ratusan ribu warga sipil Palestina di Gaza utara. Hal ini akan mempersulit serangan darat. Pada Sabtu, izin diberikan untuk 20 truk bantuan memasuki Gaza melalui Rafah. Ini merupakan kali pertama bantuan masuk ke wilayah tersebut sejak Israel melakukan pengepungan total dua minggu lalu.
Namun, para pekerja bantuan melaporkan bahwa jumlah bantuan yang diberikan terlalu sedikit untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin meningkat di Gaza. Separuh dari 2,3 juta penduduk di wilayah tersebut telah meninggalkan rumah mereka.
Pejabat keamanan Israel juga mengisyaratkan kesiapan mereka untuk memulai invasi darat ke Gaza. Mereka menyebut bahwa invasi kali ini akan lebih komprehensif dan mematikan dibandingkan konflik sebelumnya dengan Hamas.
