portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Dua Mahasiswa di Taiwan Mengalami Amputasi Kaki Demi Klaim Asuransi Rp 20,2 Miliar

Dua Mahasiswa di Taiwan Mengalami Amputasi Kaki Demi Klaim Asuransi Rp 20,2 Miliar

Liputan6.com, Taipei – Dua mahasiswa di Taiwan diduga melakukan kecurangan dengan pura-pura mengalami frostbite agar bisa diamputasi untuk mendapatkan klaim asuransi berupa uang.

Frostbite adalah kondisi di mana jaringan tubuh mengalami pembekuan.

Menurut Biro Investigasi Kriminal Taiwan, seorang mahasiswa dengan nama belakang Chang diduga berkolaborasi dengan temannya yang bernama Liao untuk merencanakan skenario mendapatkan klaim asuransi, seperti yang dikutip dari Oddity Central pada Rabu (20/3/2024).

Bukti yang diserahkan kepada jaksa menunjukkan bahwa pada awal Januari tahun lalu, Chang mengambil polis asuransi yang mencakup perawatan dan klaim terkait disabilitas, cedera, masalah kesehatan, dan keselamatan perjalanan dari setidaknya lima perusahaan asuransi.

Pada Januari 2024, Chang dan Liao mengklaim bahwa mereka mengalami frostbite setelah mengendarai sepeda motor keliling kota Taipei di tengah suhu dingin. Sebenarnya, frostbite tersebut terjadi karena keduanya dengan sengaja merendam kaki mereka dalam ember berisi es dingin.

Mereka berharap dapat memperoleh sekitar 41 juta TWD atau sekitar Rp20,2 miliar dari polis asuransi yang mereka miliki. Namun, perusahaan asuransi merasa curiga dengan jumlah polis yang dikeluarkan dalam waktu singkat dan kondisi cedera Chang yang dianggap mencurigakan.

Beberapa perusahaan asuransi melaporkan kasus ini ke pihak berwenang setempat. Selama penyelidikan, jaksa menemukan bahwa luka yang dialami Chang sangat simetris dan tidak biasa, sehingga tidak ada bekas di sepatu atau kaus kakinya.

Saat memeriksa cuaca pada tanggal 26 Januari, malam di mana dugaan cedera akibat radang dingin terjadi, suhu berkisar antara 6 derajat Celcius hingga 17 derajat Celcius, yang tidak cukup dingin untuk menyebabkan radang.

Selain itu, ketika memeriksa rumah kedua mahasiswa tersebut, pihak berwenang menemukan dokumen asuransi, catatan medis, dan kotak styrofoam yang berisi es kering.