Dunia menyambut baik resolusi DK PBB 2728 (2024). Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Palestina seperti dikutip dari Al Jazeera mengatakan bahwa mengadopsi resolusi adalah sebuah langkah ke arah yang benar untuk mengakhiri perang lima bulan, memungkinkan masuknya bantuan, dan memulai kembalinya para pengungsi.
Kemlu Palestina meminta negara-negara anggota DK PBB memenuhi tanggung jawab hukum mereka untuk segera menerapkan resolusi tersebut. Kemlu Palestina menekankan pentingnya mencapai gencatan senjata permanen setelah bulan Ramadan – bersama dengan mengamankan masuknya bantuan, pembebasan tahanan, dan mencegah pengungsian paksa.
Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun merespons resolusi DK PBB dengan mengungkapkan, “Setelah berulang kali melakukan veto terhadap tindakan DK, AS akhirnya memutuskan untuk berhenti menghalangi tuntutan DK untuk segera melakukan gencatan senjata … Bagi mereka yang sudah tewas, resolusi DK PBB saat ini sudah terlambat, namun bagi jutaan orang di Gaza yang masih terperosok dalam bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, resolusi ini, jika diterapkan secara penuh dan efektif, masih dapat memberikan harapan yang telah lama dinantikan.”
Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Alekseyevich Nebenzya menyampaikan harapan agar resolusi DK PBB digunakan untuk kepentingan perdamaian daripada memajukan operasi tidak manusiawi Israel terhadap Palestina. Dia mengungkapkan pula bahwa Rusia lebih memilih versi draf yang menggunakan kata “permanen”.
“Kami kecewa karena itu tidak lolos. Meskipun demikian, kami percaya bahwa pada dasarnya penting untuk memberikan suara yang mendukung perdamaian. DK harus terus berupaya mencapai gencatan senjata permanen,” tegasnya.
Duta Besar Prancis untuk PBB Nicolas de Riviere menuturkan resolusi menunjukkan bahwa DK PBB masih dapat bertindak ketika semua anggotanya melakukan upaya yang diperlukan untuk melaksanakan mandat mereka.
“Diamnya Dewan Keamanan terhadap Gaza semakin memekakkan telinga. Sekarang adalah saat yang tepat bagi dewan untuk akhirnya berkontribusi dalam menemukan solusi,” kata de Riviere, seraya melanjutkan bahwa upaya perlu dilakukan untuk mewujudkan gencatan senjata permanen dan menghidupkan kembali proses politik guna mewujudkan solusi dua negara.
Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward menyesalkan resolusi DK PBB 2728 (2024) tidak mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober dan menekankan bahwa Inggris dengan tegas mengutuknya. Namun, Woodward juga mengatakan bahwa resolusi mengirimkan pesan yang “jelas” tentang perlunya penegakan hukum kemanusiaan internasional.
“Kami menyerukan agar resolusi ini segera dilaksanakan. Kita perlu fokus pada bagaimana kita memetakan jalan dari jeda kemanusiaan menuju perdamaian abadi dan berkelanjutan tanpa kembali berperang,” ujarnya. “Artinya pembentukan pemerintahan baru Palestina untuk Tepi Barat dan Gaza disertai dengan paket dukungan internasional.”
Presiden Komisi Eropa Ursula von der…