Uni Emirat Arab (UEA), tetangga utara Oman, pada hari Selasa (16/4) mengalami curah hujan terbesar sejak pencatatan dimulai 75 tahun yang lalu. Pusat Meteorologi Nasional mengumumkan bahwa curah hujan 254,8 mm (9,7 inci) telah mengguyur Khatm al-Shakla, di wilayah al-Ain, dalam waktu kurang dari 24 jam.
Curah hujan rata-rata di negara ini adalah 140-200 mm per tahun, sedangkan Dubai biasanya hanya menerima curah hujan 97 mm. Rata-rata bulanan untuk bulan April hanya sekitar 8 mm.
Rekaman dari pusat kota Dubai menunjukkan lusinan kendaraan yang terendam di bagian Jalan Sheikh Zayed yang terendam banjir, serta kemacetan panjang di tempat lain di jalan raya 12 jalur tersebut.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di Dubai, namun seorang pria lanjut usia tewas ketika kendaraannya tersapu banjir bandang di Ras al-Khaimah.
Meskipun hujan sudah mereda pada Selasa (16/4) malam, Bandara Internasional Dubai memperingatkan akan adanya gangguan lebih lanjut, dan mengatakan masih ada kerumunan orang.
Badai hebat yang dimulai pada Selasa (16/4) pagi dan berlanjut hampir sepanjang hari memaksa bandara tersebut menghentikan operasi selama 25 menit, mengalihkan beberapa pesawat yang masuk dan membatalkan sejumlah penerbangan masuk dan keluar.
Video yang diunggah di media sosial menunjukkan pesawat terbang melewati beberapa inci air yang menutupi seluruh apron bandara dan jalur taksi.
“Kami saat ini mengalami gangguan signifikan akibat cuaca dan terus bekerja sama dengan tim tanggap darurat dan mitra layanan kami untuk memulihkan operasi normal secepat mungkin,” kata pihak Bandara Internasional Dubai di X, yang sebelumnya bernama Twitter.