Nama dari dua satelit alami planet Mars, Phobos dan Deimos, diambil dari mitologi Yunani. Dalam mitologi tersebut, Phobos dan Deimos adalah nama dari dua anak kembar dari Mars dan Aphrodite (Venus).
Phobos, yang merupakan yang lebih besar, melambangkan rasa panik, keinginan untuk melarikan diri, dan kekalahan. Sedangkan Deimos, yang lebih kecil, melambangkan teror dan ketakutan.
Kedua satelit ini memiliki bentuk yang tidak beraturan seperti kentang dan tidak berbentuk bulat karena massa yang sangat kecil.
Phobos mengorbit Mars dari jarak 9.377 km sekitar 8 jam, sedangkan Deimos mengorbit pada jarak yang lebih jauh, 23.436 km, atau sekitar 2,5 kali jarak Phobos ke Mars dengan periode orbit 30 jam.
Para ahli memperkirakan bahwa kedua satelit alami Mars ini tidak akan bertahan selamanya. Phobos diperkirakan akan bertabrakan dengan Mars atau menjadi cincin puing di sekitar planet dalam 50 juta tahun.
Meskipun belum ada misi penjelajahan Phobos dan Deimos sebagai tujuan utama, beberapa pesawat ruang angkasa telah mengambil gambar selama terbang, seperti Mariner 9 milik NASA, Viking milik NASA, misi Soviet Phobos 2, Mars Global Surveyor NASA, misi European Mars Express, dan NASA MAVEN.
Rusia mencoba mengirim misi ke Phobos bernama Phobos-Grunt pada 2011, tetapi pesawat ruang angkasa itu terjebak di orbit Bumi dan jatuh kembali ke bumi pada 2012.