Badan Antariksa dan Penerbangan Amerika Serikat (NASA) akan menyelidiki masalah yang dialami pesawat antariksa Starliner Boeing yang kembali ke bumi tanpa membawa kembali astronaut mereka, Sunita Williams dan Butch Wilmore, dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Dilansir dari laman Space pada Selasa (10/09/2024), Starliner meninggalkan ISS pada 6 September 2024 dan mendarat di New Mexico tepat setelah tengah malam pada 7 September 2024.
Misi astronaut pertama Starliner, Crew Flight Test (CFT), berakhir dengan pendaratan tersebut. Namun, misi ini tidak berhasil membawa kembali astronaut NASA yang dijadwalkan.
Sebelumnya, Starliner mengalami masalah dengan sistem kontrol reaksi (RCS) setelah diluncurkan pada 5 Juni 2024. NASA memutuskan untuk tidak mengambil risiko dengan mengirim dua astronaut, Williams dan Wilmore, kembali ke bumi menggunakan kapsul tersebut.
CFT, yang mengalami masalah dengan kebocoran helium dan RCS, seharusnya berlangsung selama 10 hari. Namun, NASA memutuskan untuk menahan Starliner di ISS selama tiga bulan untuk menganalisis dan mengatasi masalah tersebut.
Para teknisi NASA menyimpulkan bahwa masalah tersebut terkait dengan bagian luar pesawat ruang angkasa yang menghadapi suhu ekstrem akibat paparan matahari dan gesekan atmosfer saat masuk kembali ke bumi. Hal ini mengakibatkan gangguan aliran propelan ke pendorong RCS.
NASA dan Boeing berharap CFT dapat membuka jalan bagi penerbangan berawak operasional pertama Starliner. Meski demikian, belum dapat dipastikan apakah Starliner dapat meluncur sesuai target pada Agustus 2025. Jadwal selanjutnya mungkin mencakup penerbangan uji coba tambahan sebelum Starliner disertifikasi untuk misi astronaut secara penuh.