portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Dampak dari Konflik Iran-Israel terhadap Ekonomi Global dan Ekonomi dalam Negeri

Dampak dari Konflik Iran-Israel terhadap Ekonomi Global dan Ekonomi dalam Negeri

Ekspor minyak tetap menjadi sumber pendapatan penting bagi Iran, meskipun ada sanksi dari AS.

Menteri Perminyakan Iran, Javad Owji, menyatakan bahwa ekspor minyak Iran telah menghasilkan lebih dari $35 miliar pada 2023. Meski musuh-musuh Iran berusaha menghentikan ekspor, Iran terus menjual minyaknya, terutama ke China, dengan diskon minimal.

“Saat ini, kami dapat mengekspor minyak ke mana pun yang kami inginkan, dan dengan diskon minimal,” ucap Owji dikutip Harian bisnis Inggris Financial Times.

Analis sektor energi Vortexa melaporkan bahwa dari Januari hingga Mei 2024, penjualan minyak Iran meningkat, dengan rata-rata 1,56 juta barel per hari.

“Peningkatan produksi minyak mentah, permintaan yang lebih tinggi dari Cina, dan peningkatan besaran jaringan armada gelapnya telah membantu memfasilitasi peningkatan ekspor minyak Iran,” tulis Vortexa dalam sebuah laporan pada Juni 2024.

Istilah “armada gelap” atau “armada bayangan” ini terdiri dari kapal-kapal yang menyelundupkan minyak untuk menghindari sanksi.

Menurut Iran International, Iran menjual minyaknya dengan diskon 20% dari harga pasar global. Kilang-kilang China menjadi pembeli utama minyak ilegal Iran, yang dicampur dengan kargo dari negara lain dan dibongkar di China sebagai impor dari Singapura atau sumber lain.

“Kilang-kilang di Cina adalah pembeli utama pengiriman minyak ilegal Iran yang dicampur dengan kargo-kargo dari negara-negara lain oleh para perantara, dan dibongkar di Cina sebagai impor dari Singapura dan sumber-sumber lain,” demikian dilaporkan oleh media oposisi Iran baru-baru ini.