portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Tank Israel Mencapai Gerbang Rumah Sakit al-Shifa di Gaza Ketika Puluhan Bayi Terjebak di Tengah Konflik

Tank Israel Mencapai Gerbang Rumah Sakit al-Shifa di Gaza Ketika Puluhan Bayi Terjebak di Tengah Konflik

Tekanan semakin meningkat terhadap Israel untuk menyetujui gencatan senjata ketika sekutunya termasuk Prancis dan Amerika Serikat (AS) menyatakan keprihatinan yang semakin besar atas jumlah korban tewas di Gaza. Lebih dari 11.000 orang tewas, di mana sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak, dan lebih dari separuh penduduknya kehilangan tempat tinggal.

Presiden AS Joe Biden bahkan memberikan kritik terhadap taktik Israel di sekitar Rumah Sakit al-Shifa pada Senin, dengan mengatakan, “Harapan dan ekspektasi saya adalah akan ada tindakan yang tidak terlalu mengganggu terkait dengan rumah sakit. Rumah sakit harus dilindungi.”

Sebanyak 27 negara Uni Eropa mengeluarkan pernyataan pada Minggu (12/11), yang menuntut jeda kemanusiaan segera di Gaza dan mengutuk Hamas karena menggunakan fasilitas medis dan warga sipil sebagai perisai manusia.

Juru bicara otoritas kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra yang berada di dalam al-Shifa pada Senin mengatakan bahwa sebuah tank Israel ditempatkan di gerbang rumah sakit.

“Tank itu berada di luar gerbang bagian klinik rawat jalan, beginilah situasinya pagi ini,” kata dia seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (14/11).

Israel telah memerintahkan warga sipil untuk pergi dari al-Shifa dan agar petugas medis mengirim pasien ke tempat lain. Mereka juga mengaku telah berusaha mengevakuasi bayi dari bangsal neonatal dan meninggalkan 300 liter bahan bakar untuk menyalakan generator darurat di pintu masuk rumah sakit, namun tawaran tersebut ditolak Hamas.

Qidra membantah menolak tawaran bahan bakar, namun dia mengatakan bahwa 300 liter hanya akan memberi daya pada rumah sakit selama setengah jam. Al-Shifa, tegasnya, membutuhkan 8.000-10.000 liter bahan bakar sehari, yang harus disalurkan oleh Palang Merah atau badan bantuan internasional.