portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Krisis Air dan Limbah di Jalanan Gaza Meningkatkan Risiko Penyakit Menular dan Kekhawatiran Wabah Kolera

Krisis Air dan Limbah di Jalanan Gaza Meningkatkan Risiko Penyakit Menular dan Kekhawatiran Wabah Kolera

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa rata-rata orang di Gaza hanya mengonsumsi 3 liter air per hari untuk minum dan sanitasi. Angka ini jauh dibawah minimum 7,5 liter yang direkomendasikan oleh WHO dalam situasi darurat.

Berhentinya layanan utama seperti pabrik desalinasi air, pengolahan limbah, dan rumah sakit telah menyebabkan peningkatan 40 persen kasus diare bagi orang-orang yang mencari perlindungan di sekolah-sekolah UNRWA. Sekitar 70 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza, dimana lebih dari setengahnya adalah anak-anak, diperkirakan tidak lagi memiliki akses ke air bersih.

Pada hari Rabu (16/11), pihak berwenang Israel hanya mengizinkan sedikit lebih dari 23.000 liter bahan bakar masuk ke Jalur Gaza melalui Mesir. Namun, penggunaan bahan bakar ini dibatasi hanya untuk truk yang mengangkut sedikit bantuan yang masuk. UNRWA membutuhkan 160.000 liter bahan bakar per hari untuk operasi kemanusiaan dasar, namun jumlah yang diizinkan oleh pihak berwenang Israel sangat jauh dari kebutuhan tersebut.

Philippe Lazzarini, Komisioner Jenderal UNRWA, menyatakan kekhawatiran bahwa bahan bakar terus digunakan sebagai senjata perang, yang menghambat pekerjaan UNRWA dalam menyampaikan bantuan kepada masyarakat Palestina di Gaza.

Kementerian Kesehatan di Gaza telah memperingatkan bahwa kurangnya air bersih akibat kekurangan bahan bakar telah mengancam nyawa 1.100 pasien dengan gagal ginjal, termasuk 38 anak. Salah satunya adalah Muhammad (22), yang menderita kolik ginjal akut karena kualitas air yang buruk.

Meskipun air kemasan sekarang mahal dan sulit ditemukan, banyak warga Gaza menolak untuk menyerah. Mereka tetap berjuang meskipun dalam perang yang tidak adil ini.