Pada hari Senin, Anwar Ibrahim mengatakan bahwa Malaysia telah mengambil posisi yang “lebih kuat” karena ia percaya bahwa masalah di Timur Tengah bukanlah hanya apa yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir, tetapi juga “politik penjajahan”. Menurutnya, negara-negara tersebut tidak bisa terus menerus menjajah bagian lain dari tanah Palestina. Namun, yang lebih penting saat ini adalah perdamaian dan menghentikan pembunuhan terhadap warga sipil, termasuk bayi dan perempuan.
Anwar Ibrahim juga mengungkapkan bahwa Malaysia dan Singapura pada tanggal 27 Oktober dengan suara bulat mendukung resolusi PBB untuk melindungi warga sipil dan menegakkan kewajiban hukum dan kemanusiaan di tengah konflik. Resolusi tersebut meminta agar gencatan senjata segera, tahan lama, dan berkelanjutan dilakukan, yang akan berkontribusi pada penghentian permusuhan. Selain itu, resolusi ini juga menyerukan penyediaan pasokan yang penting, segera, berkelanjutan, dan tanpa hambatan bagi warga sipil di Gaza.
“Kedua negara dan mayoritas negara di dunia mendukung posisi ini,” kata Anwar Ibrahim.
