Pasukan militer Israel memulai operasi serangan darat menuju kota Gaza. Pada Kamis (2/11) malam, mereka bergerak ke Gaza sambil matahari terbenam yang menghasilkan kilatan cahaya di langit di sepanjang jalur Gaza.
Operasi ini merupakan bagian dari eskalasi konflik yang telah berlangsung antara Israel dan Hamas selama beberapa minggu terakhir. Serangan ini dilakukan sebagai tanggapan atas serangan roket yang terus dilancarkan oleh Hamas dari wilayah Gaza ke wilayah Israel.
Sebelum melancarkan operasi darat ini, Israel telah melakukan berbagai serangan udara di wilayah Gaza dengan tujuan untuk menghancurkan infrastruktur Hamas dan menekan mereka untuk menghentikan serangan roket. Namun, serangan udara tersebut tidak mencapai hasil yang diinginkan, sehingga keputusan diambil untuk melakukan operasi darat.
Dalam operasi darat ini, pasukan Israel bertujuan untuk menghancurkan terowongan yang digunakan oleh Hamas untuk menyusup ke wilayah Israel dan melancarkan serangan. Selain itu, mereka juga bertujuan untuk menargetkan posisi dan pusat komando militer Hamas.
Kedua belah pihak menghadapi tantangan yang besar dalam menghadapi konflik ini. Israel harus berusaha meminimalkan jumlah korban sipil di wilayah Gaza sementara mereka menyerang posisi Hamas. Di sisi lain, Hamas juga mencoba untuk mempertahankan kekuatan mereka dan terus melancarkan serangan roket ke arah Israel.
Komunitas internasional telah menyerukan agar serangan segera dihentikan dan negosiasi dimulai untuk mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan. Namun, hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda perundingan yang berhasil.
Konflik antara Israel dan Hamas telah berdampak buruk pada warga sipil di kedua belah pihak. Jumlah korban jiwa terus bertambah dan ribuan orang mengungsi dari wilayah konflik. Dunia internasional berharap agar kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan damai yang dapat mengakhiri konflik ini dan mengembalikan stabilitas di kawasan tersebut.