portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

MER-C Mengingkari Klaim Israel Mengenai Lokasi Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan Menyangkal Tuduhan terkait Terowongan Hamas

MER-C Mengingkari Klaim Israel Mengenai Lokasi Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan Menyangkal Tuduhan terkait Terowongan Hamas

Rumah Sakit Indonesia di Gaza Bukanlah Benteng Bawah Tanah Hamas

Liputan6.com, Gaza – Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari menuduh Rumah Sakit Indonesia di Gaza dibangun untuk menyembunyikan benteng bawah tanah Hamas. Merespons tudingan tersebut, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) telah menegaskan bantahannya.

Kali ini, bantahan datang dari kelompok MER-C Indonesia. Dalam unggahan di media sosial Instagram, MER-C Indonesia melalui site manager pengembangan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Edy Wahyudi meluruskan sejumlah tuduhan Israel.

“Berdasarkan peta yang ditunjukkan oleh juru bicara IDF Daniel Hagari yang menyatakan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza berada di tiga lokasi, yang benar adalah Rumah Sakit Indonesia hanya berada di satu lokasi,” ungkap Edy.

Edy menolak pernyataan IDF bahwa pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza didanai oleh sejumlah LSM.

“Pembangunan Rumah Sakit Indonesia ini bukan didanai oleh LSM akan tetapi didanai oleh seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang dihimpun oleh MER-C sebagai LSM pelaksana pembangunan Rumah Sakit Indonesia,” tegas Edy.

“Kemudian pernyataan juru bicara IDF yang menyatakan bahwa tahun 2010 Rumah Sakit Indonesia telah dalam masa pembangunan hal ini tidaklah benar karena tender proses pembuatan struktur saja baru dimulai pada 2 Februari 2011 … Peta yang ditunjukkan oleh juru bicara IDF bahwa lahan yang digunakan oleh Rumah Sakit Indonesia ada di tiga bagian … yang benar hanyalah di satu titik seluas 1,6 hektare yang diberikan oleh pemerintah Palestina.”

Selain itu, terkait tuduhan utama bahwa rumah sakit didirikan di atas terowongan Hamas, Edy menuturkan ketika dilakukan penggalian sedalam delapan meter untuk pembuatan basemen, tidak ditemukan hal-hal mencurigakan, terlebih infrastruktur terowongan.

Exit mobile version