portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

RS Al-Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza, Menutup, Dokter Mendesak Penyelamatan Bayi-bayi Prematur

RS Al-Shifa, Rumah Sakit Terbesar di Gaza, Menutup, Dokter Mendesak Penyelamatan Bayi-bayi Prematur

IDF mengklaim pada akhir pekan bahwa mereka telah menyediakan 300 liter bahan bakar untuk Rumah Sakit Al-Shifa tetapi, menurut Mokhallalati, staf menghitung bahwa hal itu tidak sebanding dengan risiko mengambil bahan bakar tersebut, yang menurutnya telah ditinggalkan oleh Israel sejauh 1 kilometer dari rumah sakit tersebut dari gerbang.
Pihak Israel mengatakan bahan bakar tersebut berjarak 300 meter dari rumah sakit dan tersedia untuk diambil.
“Kami merasa tidak aman untuk mendapatkan 300 liter bahan bakar ini,” kata Mokhallalati, sambil menambahkan: “Itu bukan apa-apa, karena Al-Shifa mengkonsumsi 10.000 liter bahan bakar sehari, jadi ini adalah angka yang bodoh… itu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar lebih dari satu jam.”
Adapun Israel menyalahkan Hamas, dan mengatakan bahwa tekanan dari kelompok teroris tersebut menghentikan staf mengumpulkan bahan bakar. Sementara Hamas membantah hal ini dan bersama Dr. Nidal Abuhadrous, direktur rumah sakit bedah Al-Shifa, menyerukan Komite Internasional Palang Merah untuk memberikan jalan yang aman bagi staf rumah sakit dan pasien untuk keluar dari kompleks Al-Shifa.
“Kami ingin ICRC [Komite Palang Merah Internasional] bertanggung jawab dan hadir secara fisik di rumah sakit, untuk evakuasi dan bantuan yang datang ke Al-Shifa, baik itu bahan bakar atau makanan,” kata juru bicara Hamas kepada ABC News.
Dalam pernyataan yang diposting di X, sebelumnya Twitter, pada Minggu malam, ICRC mengatakan, “Kami siap memenuhi peran kami sebagai perantara netral dan mendukung evakuasi fasilitas medis di Gaza, namun hal ini memerlukan kesepakatan banyak pihak.”
“Gaza saat ini adalah tempat terjadinya pertempuran sengit dan evakuasi rumah sakit di sana (memindahkan tempat tidur rumah sakit, pasien, obat-obatan, dan sistem pendukung kehidupan yang penting) sangatlah kompleks dan sarat dengan risiko,” tambah ICRC dalam pernyataannya.

Exit mobile version