Slogan “from the river to the sea” telah ada selama beberapa dekade. Menurut laporan DW Indonesia, slogan ini sering diteriakkan dalam aksi-aksi unjuk rasa pro-Palestina di Jerman. Selain itu, slogan ini juga tersebar luas di media sosial dan ditemukan di berbagai barang yang dijual secara online.
Banyak aktivis pro-Palestina menganggap slogan ini sebagai seruan untuk perdamaian dan kesetaraan bagi warga Palestina yang hidup di bawah pendudukan Israel. Namun, ada yang menafsirkannya sebagai seruan untuk menghancurkan Israel.
Dalam konteks hak eksistensi Israel, makna slogan “Palestina yang merdeka dari sungai ke laut” menjadi kontroversial karena menyerukan penghancuran negara Israel, yang dilarang di Jerman. Slogan ini sering digunakan oleh kelompok-kelompok radikal dan masih menjadi perdebatan di luar Jerman.
Pada tahun 2021, Yousef Munayyer, seorang cendekiawan Amerika Serikat keturunan Palestina, mengatakan bahwa frasa “Dari sungai ke laut” hanyalah deskripsi ruang di mana hak-hak warga Palestina ditindas, baik di wilayah pendudukan maupun di wilayah Israel. Menurut Munayyer, frasa ini menyatakan hasrat akan negara di mana warga Palestina dapat hidup dengan kebebasan dan kesetaraan tanpa didominasi oleh orang lain.
Munayyer menekankan bahwa tidak ada satu pun inci tanah antara sungai dan laut di mana warga Palestina memiliki kebebasan, keadilan, dan kesetaraan, yang menjadi sangat penting untuk ditekankan saat ini.