portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Indonesia Mengapresiasi Jeda Kemanusiaan di Gaza sebagai Momentum untuk Menghubungi 3 WNI yang Hilang Kontak

Indonesia Mengapresiasi Jeda Kemanusiaan di Gaza sebagai Momentum untuk Menghubungi 3 WNI yang Hilang Kontak

Pemerintah Indonesia menyambut baik kesepakatan jeda kemanusiaan sementara di Gaza. Diketahui, pemerintah Israel pada Rabu (22/11/2023), mengumumkan menyetujui kesepakatan terkait pembebasan sandera dengan Hamas. Pernyataan dari kantor perdana menteri (PM) Israel menyebutkan bahwa 50 sandera yang terdiri dari perempuan dan anak-anak akan dibebaskan selama empat hari dan selama itu akan ada jeda dalam pertempuran.

“Indonesia menyambut positif dicapainya kesepakatan jeda kemanusiaan sementara di Gaza,” bunyi pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) melalui akun @Kemlu_RI. Selain itu, Indonesia juga secara konsisten menyerukan penghentian kekerasan secara berkelanjutan guna membuka akses bagi bantuan kemanusiaan secara luas ke Gaza, termasuk bantuan dari pemerintah dan rakyat Indonesia.

Tercapainya kesepakatan tersebut, lanjut pernyataan itu, diharapkan akan membuka peluang bagi pengakhiran konflik secara permanen serta dimulainya pembahasan yang serius bagi perdamaian yang menyeluruh dan adil. Dalam hal ini, Indonesia juga mengapresiasi peran Qatar dalam memprakarsai upaya mediasi tersebut.

Perjanjian tersebut akan menjadi gencatan senjata pertama dalam perang Israel Vs Hamas, di mana pengeboman Israel telah meratakan sebagian besar Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, menewaskan 13.300 warga sipil dan menyebabkan sekitar dua per tiga dari 2,3 juta penduduk di wilayah itu kehilangan tempat tinggal.

Menjelang pengumuman perjanjian tersebut, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan intervensi Presiden AS Joe Biden telah membantu memperbaiki perjanjian tentatif tersebut, sehingga mencakup lebih banyak sandera dan lebih sedikit konsesi. Namun, Netanyahu mengatakan misi Israel yang lebih luas tidak berubah.

Exit mobile version