portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Keluarga Gaza Memilih Hidup di Puing Rumah Daripada di Tenda: Kisah yang Menginspirasi

Keluarga Gaza Memilih Hidup di Puing Rumah Daripada di Tenda: Kisah yang Menginspirasi

Pada hari ketiga serangan Israel di Jalur Gaza, Siham Naji duduk di ruang tamu bersama suaminya, Khaled, ketika dia teringat akan minum obat hariannya. Dia berjalan ke dapur dan membuka pintu kulkas untuk mengambil air. Namun, detik berikutnya, dia merasa seakan berada di neraka.

“Aku terjatuh ke lantai dan merasakan sesuatu yang panas di atasku,” ujar Siham (48). Udara di sekitarnya gelap dan penuh debu, suara kehancuran bergema di telinganya.

Sebuah misil Israel menghantam rumah tetangganya, meratakan sepenuhnya dan merusak rumah keluarga Naji.

Siham berteriak memanggil nama suaminya berulang kali sebelum dia mendengar pernafasan Khaled yang lemah.

Merangkak dengan tangan dan lututnya, dia berhasil kembali ke ruang tamu dan melihat separuh bagian tubuh Khaled tertimbun reruntuhan. Darah mengalir dari mulutnya.

Putranya, Mustafa, terdiam syok di kamarnya, merasa seakan kehilangan semua rasa di tubuhnya.

Akhirnya, ibu dan anak itu berhasil membebaskan Khaled dari puing-puing, dan mereka bertiga berjalan lunglai keluar dari rumah hancurnya, terluka tapi masih hidup.

Rumah keluarga Naji, tempat tinggal 15 anggota keluarga, dulunya merupakan buah dari kerja keras, Khaled membangunnya sendiri selama bertahun-tahun.

Rumah itu memiliki dua ruang tamu, tiga kamar tidur, dapur, kamar mandi besar, dan sebuah apartemen yang belum selesai untuk anaknya yang sudah menikah di lantai dua.

“Rasanya seperti tinggal di istanaku sendiri,” kata Khaled (51). “Seluruh hidup dan impian saya ada di rumah ini.”

“Aku sedang merancang sebuah balkon dengan pemandangan ke taman. Aku berencana membuat kolam renang kecil untuk anak-anak di musim panas,” ucap Khaled.

Meski kini istana mereka hancur akibat bom, mereka memutuskan untuk tetap tinggal di dalamnya.

Mengutip dari Al Jazeera, Sabtu (25/11/2023), berikut kisah keluarga Siham Naji yang masih bertahan di bawah puing-puing kediamannya.

Exit mobile version