Israel membebaskan 39 tahanan Palestina pada Minggu 26 November 2023, setelah Hamas membebaskan 13 warga Israel dan empat warga asing dalam pertukaran kedua berdasarkan kesepakatan gencatan senjata. Menurut militer Israel, mereka awalnya menunda pertukaran dan mengklaim bahwa Israel telah melanggar ketentuan perjanjian gencatan senjata. Sebuah bus membawa hampir tiga puluh tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel tiba di Tepi Barat, disambut oleh ratusan orang ketika bus tiba di Al Bireh. Pembebasan ini merupakan gelombang kedua tahanan yang dibebaskan sebagai bagian dari gencatan senjata empat hari antara Israel dan Hamas. Pada hari Sabtu, Hamas membebaskan tujuh anak-anak dan enam wanita tahanan Israel.
Militer Israel mengkonfirmasi bahwa para sandera yang dibebaskan sudah tiba di Israel dan dibawa ke rumah sakit untuk observasi dan bertemu kembali dengan keluarga mereka. Sementara itu, Hamas merilis video yang menunjukkan para sandera tampak terguncang namun sebagian besar dalam kondisi fisik yang baik ketika militan bertopeng membawa mereka ke kendaraan Palang Merah menuju keluar Gaza.
Nurhan Awad, yang dijatuhi hukuman 13 1/2 tahun penjara karena mencoba menikam seorang tentara Israel, menerima sambutan bak pahlawan dari ratusan orang di kamp pengungsi Qalandia dekat Yerusalem ketika dia tiba tak lama setelah pembebasannya. Wanita Palestina lain yang dibebaskan, Shurouq Duwiyat, tiba di rumahnya di Yerusalem dan anggota keluarganya dengan gembira memeluk dan menciumnya. “Kami mengirimkan pesan kepada rakyat kami di Gaza bahwa kami berdiri di sisi Anda dan mendukung Anda,” kata Duwiyat kepada wartawan di dalam rumahnya. Di Yerusalem, pasukan Israel mengusir jurnalis yang berkumpul di luar rumah Israa Jaabis, yang telah dipenjara sejak 2015 setelah dinyatakan bersalah melakukan serangan terpisah terhadap warga Israel.
