portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Mantan Menteri Luar Negeri AS, Henry Kissinger Meninggal Dunia, Rusia dan China Berduka

Mantan Menteri Luar Negeri AS, Henry Kissinger Meninggal Dunia, Rusia dan China Berduka

Di Jepang, Perdana Menteri Fumio Kishida memuji kontribusi signifikan Kissinger terhadap perdamaian dan stabilitas di Asia. “Kissinger memberikan kontribusi signifikan terhadap perdamaian dan stabilitas regional, termasuk normalisasi hubungan diplomatik antara AS dan China,” kata Kishida. “Saya ingin menyampaikan rasa hormat saya yang paling tulus atas pencapaian luar biasa yang telah dia capai. Saya juga ingin menyampaikan belasungkawa.”

Menurut dokumen rahasia yang dibuka pada tahun 2006, pada tahun 1970-an Kissinger menyebut Jepang sebagai “bajingan pengkhianat” karena menginginkan hubungan normal dengan China. Saat itu Kissinger menjabat sebagai penasihat keamanan nasional Presiden Richard Nixon.

Para pemimpin politik di Eropa Barat sangat menghormati Kissinger. Presiden Prancis Emmanuel Macron menulis, “Henry Kissinger adalah seorang raksasa sejarah … Gagasan dan diplomasinya mempunyai pengaruh yang bertahan lama pada masanya dan dunia kita.”

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa dengan meninggalnya Kissinger, seorang Yahudi Ortodoks kelahiran Jerman, yang tetap mempertahankan aksen Bavaria-nya, dunia telah kehilangan seorang diplomat hebat. “Komitmennya terhadap persahabatan trans-Atlantik antara AS dan Jerman sangat penting dan dia selalu dekat dengan tanah airnya di Jerman,” tutur Scholz.

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair turut mengungkapkan kekagumannya pada Kissinger.

Di Amerika Latin, di mana Kissinger dicerca secara luas karena dukungannya terhadap kediktatoran sayap kanan yang brutal pada akhir tahun 1960-an dan 70-an, mantan menteri luar negeri AS ini dikenang dengan cara yang jauh lebih tajam.

Kritikus mengingat kembali peran penting yang dimainkan Kissinger dalam membantu mengantarkan 17 tahun kediktatoran militer di Chile setelah kudeta yang didukung AS terhadap Salvador Allende pada 11 September 1973 yang membawa Jenderal Augusto Pinochet ke tampuk kekuasaan.

Menanggapi berita kematian Kissinger, Duta Besar Chile untuk AS Juan Gabriel Valdes menulis via Twitter, “Seseorang yang kecemerlangan sejarahnya tidak akan pernah bisa menyembunyikan keburukan moralnya yang mendalam.”

Daniel Jadue, politikus sayap kiri terkemuka di Chile menggarisbawahi sosok Kissinger sebagai penjahat lain yang meninggal dalam impunitas total, penghasut, dan kaki tangan pembantaian di Asia, Afrika dan Amerika Latin.

Presiden Israel Isaac Herzog memuji peran Kissinger dalam meletakkan dasar bagi perjanjian perdamaian bersejarah tahun 1979 dengan Mesir. Sementara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia telah bertemu Kissinger dalam banyak kesempatan dan menggambarkan pertemuan-pertemuan tersebut sebagai sebagai pelajaran diplomasi dan kenegarawanan.

“Pemahamannya tentang kompleksitas hubungan internasional dan wawasan uniknya terhadap tantangan yang dihadapi dunia tidak ada bandingannya,” kata Netanyahu.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menggambarkan Kissinger sebagai pendukung politik strategis dan diplomasi dunia, dengan mengatakan, “Merupakan suatu kehormatan untuk baru-baru ini terlibat dengannya melalui berbagai isu dalam agenda internasional. Kepergiannya membuat kami sedih dan saya menyampaikan belasungkawa pribadi saya, serta belasungkawa dari pemerintah Italia, kepada keluarga dan orang-orang terkasihnya.”

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani tidak ketinggalan menyampaikan dukacita.

“Saya ingin mengenang Kissinger, penerima hadiah Nobel Perdamaian, sebagai teman Italia dan pendukung setia hubungan trans-Atlantik. Sebagai pilar diplomasi, generasi muda akan belajar dari tulisannya tentang seni dialog dan negosiasi, selalu berupaya demi kepentingan keseimbangan global,” ungkap Tajani via Twitter.

Exit mobile version