Penerbangan uji seharga $370 juta (sekitar Rp 5,6 triliun) ini, pengendali misi akan memeriksa sistem-sistem kunci Orion sebelum kapsul ini membawa astronot di masa depan. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, kapsul ini seharusnya mengorbit Bumi dua kali, dengan orbit keduanya membawanya sekitar 3.600 mil (5.793 kilometer) dari permukaan planet ini, 14 kali lebih jauh dari orbit Stasiun Luar Angkasa Internasional. Pengendali misi sangat tertarik untuk melihat bagaimana wahana antariksa ini berperilaku selama peristiwa penting seperti pemisahan setelah masuk ruang angkasa.
Tak lama setelah peluncuran, Orion akan membuang sistem lari darurat peluncuran yang dibangun untuk mendorong astronot masa depan di atas Orion ke tempat yang aman jika terjadi masalah selama peluncuran. Kapsul ini juga akan terpisah dari modul layanan dan tahap kedua roket sebelum masuk kembali ke atmosfer Bumi.
Pejabat NASA juga akan menggunakan sekitar 1.200 sensor di Orion untuk memantau bagaimana komputer dan teknologi lainnya di dalam kapsul ini berperilaku dalam lingkungan luar angkasa yang keras. Orion akan terbang melalui sabuk radiasi dua kali selama penerbangan (satu kali saat pergi, dan lagi saat kembali ke Bumi), memungkinkan ilmuwan untuk melihat bagaimana komputer wahana antariksa ini berperilaku di lingkungan radiasi tinggi.
Pejabat juga ingin mengumpulkan data yang dapat membantu membuat penerbangan ke luar angkasa dengan Orion lebih aman bagi manusia di masa depan. Beberapa sensornya akan didedikasikan untuk memantau kondisi di dalam kapsul tak berawak ini. Secara total, 55 persen dari sistem-sistem yang diperlukan untuk penerbangan luar angkasa berawak sedang diuji selama penerbangan ini, kata pejabat NASA.
“Adalah penting bahwa ini tak berawak karena kami sebenarnya merancang uji untuk menerbangkan bagian-bagian yang paling berisiko dari penerbangan ini,” kata Geyer. “Ini adalah waktu yang tepat untuk melakukannya, ketika itu tak berawak. Kami berniat untuk menekankan sistem-sistem ini dan memastikan mereka berperilaku sesuai dengan desain kami… Ini adalah penerbangan uji, dan diatur untuk menjadi penerbangan berisiko.”