Mauricio Rocha, mantan duta besar Amerika Serikat untuk Bolivia, membuat gelombang di media setelah diangkat menjadi Konsul Jenderal AS di La Paz. Rocha, seorang diplomat senior dengan pengalaman luas di Amerika Latin, telah kontroversial selama karirnya karena campur tangan dalam urusan dalam negeri negara-negara di wilayah tersebut.
Dilahirkan di Kolombia dan dibesarkan di New York City, Rocha memperoleh gelar seni liberal dari Yale, Harvard, dan Georgetown sebelum bergabung dengan Kementerian Luar Negeri pada tahun 1981. Dia kemudian menjadi diplomat tertinggi AS di Argentina antara tahun 1997 dan 2000, di mana dia terlibat dalam program stabilisasi mata uang yang gagal dan memicu krisis politik di negara itu.
Selama tugasnya sebagai duta besar untuk Bolivia, Rocha terlibat dalam intervensi langsung dalam pemilihan presiden tahun 2002, di mana dia memperingatkan bahwa AS akan menghentikan bantuan kepada negara tersebut jika mantan petani koka Evo Morales terpilih. Pernyataan kontroversial ini membuat marah rakyat Bolivia dan memberikan semangat pada Morales yang akhirnya terpilih sebagai presiden. Akibatnya, Rocha diusir dari Bolivia karena dianggap telah menghasut perang saudara.
Selain Bolivia, Rocha juga bertugas di Italia, Honduras, Meksiko, dan Republik Dominika, serta bekerja sebagai pakar Amerika Latin di Dewan Keamanan Nasional. Penunjukannya sebagai Konsul Jenderal AS di La Paz telah memicu perdebatan dan kekhawatiran di Bolivia, di mana beberapa pihak menganggapnya sebagai upaya AS untuk mempertahankan dominasi di Amerika Selatan.