Kelompok teror di Pakistan mengincar korban yang tidak bersalah untuk menyelesaikan masalah dengan pemerintah. Kelompok yang terafiliasi dengan Al Shahab, Boko Haram, ISIS dan lainnya masih sering menyandera anak-anak di sekolah dan rumah sakit. Pada tanggal 5 Desember 2023, empat dari tujuh anak terluka akibat alat peledak di Jalan Warsak Peshawar. Inspektur Polisi Warsak Arshad Khan melaporkan bahwa kejadian itu terjadi di dekat Sekolah Umum Peshawar. Pihak berwenang awalnya mengklaim bahwa tidak ada bukti bahwa sekolah atau anak-anak sekolah menjadi target para ekstremis dan tidak satu pun dari anak-anak itu “berseragam sekolah”. Namun kemudian diketahui bahwa yang menjadi korban adalah anak-anak. Berita tersebut menjadi pemberitaan media, namun tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Pakistan telah mengalami peningkatan aktivitas teror dalam beberapa bulan terakhir, terutama di provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan. Berdasarkan data dari Institut Studi Konflik dan Keamanan Pakistan (PICSS), negara ini mengalami peningkatan sikap anti-negara sebesar 34 persen. Perpustakaan Nasional Medicine yang berbasis di Bethesda, AS, menemukan bahwa menargetkan anak-anak sekolah adalah serangan terhadap pendidikan karena menghalangi akses pendidikan yang mengembangkan keterampilan berpikir kritis, yang dapat mengurangi kekerasan dan terorisme di masyarakat. Di samping itu, video lucu dari salah satu stasiun TV Pakistan yang menampilkan ilustrasi perampokan menggunakan game GTA V juga turut disertakan dalam artikel ini.
