Taiwan Mengambil Langkah Perubahan Iklim dan Pengelolaan Sumber Daya yang Efisien
Seiring dengan semakin banyaknya negara yang berkomitmen terhadap emisi nol bersih, Taiwan telah melakukan reformasi struktural untuk mengonsolidasikan otoritas lingkungan hidup dan memperkuat kapasitas administratif.
Menteri Shieu Fuh-sheng menyebutkan bahwa pada bulan Agustus lalu, Badan Perlindungan Lingkungan direstrukturisasi dan ditingkatkan menjadi Kementerian Lingkungan Hidup (Ministry of Environment/MOE).
“Badan Perubahan Iklim yang baru dibentuk bertugas mengoordinasikan upaya untuk merespons perubahan iklim dan mengurangi gas rumah kaca. Hasil penelitian ilmiah mengenai perubahan iklim dan pelaksanaan aksi adaptasi telah dipublikasikan dalam laporan Komunikasi Adaptasi.”
Taiwan telah membentuk sebuah tim interdisipliner untuk merancang Rencana Aksi Adaptasi Perubahan Iklim. Langkah ini didedikasikan untuk memajukan solusi alami dan memberi kekuatan pada kelompok yang rentan.
Semua upaya ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan Taiwan dalam menanggapi perubahan iklim, menjaga keamanan publik, serta mendorong pertumbuhan berkelanjutan bagi negara tersebut.
Menteri Shieu Fuh-sheng mengatakan bahwa lebih dari 70 persen sumber daya Taiwan diperoleh melalui impor. Namun pada tahun 2022, tingkat daur ulang sampah kota mencapai 59,5 persen dan tingkat penggunaan kembali sampah industri naik menjadi 86,5 persen.
“Melalui Badan Sirkulasi Sumber Daya yang baru dibentuk di bawah Kementerian Pendidikan, fokus sebelumnya pada pengendalian polusi telah beralih ke pengembangan sirkulasi sumber daya secara keseluruhan, peningkatan efisiensi tata kelola lingkungan, pengembangan ekonomi sirkular, dan pengenalan konsep nihil limbah,” jelas Menteri Shieu Fuh-sheng.
Dengan fondasi yang kuat, Taiwan telah merumuskan tiga strategi utama untuk siklus yang berkelanjutan: penggunaan desain ramah lingkungan untuk mengurangi sampah dari awal, daur ulang serta pemanfaatan kembali sumber daya, dan pengelolaan kapasitas pengolahan sampah yang seimbang.
Kolaborasi antara sektor industri hulu, tengah, dan hilir menjadi kunci untuk menciptakan sistem siklus yang efisien.
Menteri Shieu Fuh-sheng menjelaskan bahwa Taiwan sedang mengembangkan teknologi dan sistem inovatif untuk mendukung penggunaan sumber daya yang berkelanjutan serta untuk mempercepat pencapaian visi tanpa limbah dan tanpa emisi.