portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Kesaksian Relawan Mer-C tentang Sumur di RS Indonesia yang Mampu Menyediakan Air untuk Hampir 20 Ribu Pengungsi yang Pulang dari Gaza

Kesaksian Relawan Mer-C tentang Sumur di RS Indonesia yang Mampu Menyediakan Air untuk Hampir 20 Ribu Pengungsi yang Pulang dari Gaza

Farid Zanzabil Al Ayubi, merupakan salah satu dari tiga Warga Negara Indonesia (WNI) serta relawan MER-C yang berada di Gaza, telah dievakuasi dan tiba di Indonesia pada Rabu (13/12/2023).

Kedatangan Farid disambut dengan isak tangis haru oleh keluarganya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Perjuangan Farid saat bertugas sebagai relawan di Gaza hingga akhirnya kembali ke Indonesia, tidaklah mudah. Cerita ini dibagikannya dalam konferensi pers di Kantor Pusat MER-C, Rabu (13/12). Farid juga mengungkapkan kondisi Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza tempatnya bertugas hingga akhirnya berhenti beroperasi pasca-perang Israel Vs Hamas. Diketahui, RS Indonesia merupakan rumah sakit terbesar kedua setelah RS Al-Shifa.

“Alhamdullilah rumah sakit ini memang sangat bermanfaat bagi orang-orang yang ada di sekitarnya terutama sejak peperangan pecah,” kata Farid.

Farid juga menjelaskan bagaimana RS Indonesia di Gaza menjadi tempat bagi sekitar 20 ribu warga Gaza berlindung dari serangan.

“Di awal peperangan, RS Indonesia ini sangat sangat dibutuhkan karena banyak sekali korban yang dilarikan ke sini. Bahkan, waktu hari ke berapa ada serangan brutal dari zionis Israel, sampai menewaskan kurang lebih 50 orang seketika dan ratusan yang jadi korban luka-luka. Mereka semuanya dilarikan ke RS Indonesia karena jaraknya dekat,” lanjut dia.

Farid juga menceritakan bagaimana RS Indonesia menjadi tempat perlindungan bagi warga Gaza selama serangan, terutama ketika RS Al-Shifa tidak dapat beroperasi lagi. Terlebih, masyarakat setempat juga tidak memiliki pilihan lain selain berlindung di sana.

RS Indonesia, sebut Farid, mengalami peristiwa “ajaib”. Salah satunya ketika kehabisan solar sama sekali, yang sangat dibutuhkan untuk menjalankan generator. Ini mengingat akses komunikasi, internet hingga listrik di Jalur Gaza diputus oleh Israel.

“Tapi Alhamdullilah, atas doa dari antum semua dan atas pertolongan Allah juga, Allah memberikan ide ke insinyur listrik, orang Gaza, untuk mengganti solar dengan minyak goreng,” katanya.

“Alhamdullilah atas izin Allah, gensetnya ini bisa nyala. Jadi besoknya kita beli minyak goreng sampai 1.700 liter,” sambung Farid, sambil mengungkapkan perjuangan membeli minyak goreng yang harus mempertaruhkan nyawa itu.

Selain itu, Farid juga menceritakan keajaiban lainnya yang terjadi ketika RS Indonesia kehabisan stok air.

“Masyaallah ada sumur yang bisa menghidupkan warga Gaza yang jumlahnya hampir 20 ribu. Padahal aliran air ke Gaza sudah ditutup,” imbuh dia.

Selain Farid, masih ada dua WNI sekaligus relawan yang masih berada di Gaza.

“Kondisi kedua relawan sehat, mereka semangat dan antusias membantu sekitar 1500-an pengungsi dan selalu memberitakan perkembangan terkini. Posisi mereka ada di sekolah, yang letaknya di belakang RS Eropa,” ucap Farid.

Exit mobile version