Kedutaan Besar Irak di Beirut Mengalami Ledakan Maut pada 1981
Kedutaan Besar Irak di Beirut mengalami musibah maut saat sebuah bom seberat 220 pon (90 kg) menghancurkan gedung berlantai lima pada 15 Desember 1981. Kejadian ini menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai 100 lainnya yang berada di dalam gedung kedutaan tersebut.
Ledakan bom merobohkan pilar-pilar dan meratakan lima lantai bangunan dengan tanah, menyisakan reruntuhan dan korban terperangkap di dalamnya. Duta Besar Irak, Abdel Razzak Lafteh, yang berada dalam lift saat ledakan terjadi dilaporkan terhempas ke dalam terowongan, namun, ia berhasil keluar dari reruntuhan tanpa cedera. Ia kemudian mengarahkan evakuasi korban, baik yang tewas maupun terluka.
Sebuah panggilan anonim yang mengatasnamakan Tentara untuk Pembebasan Kurdistan, yakni sebuah wilayah di bawah kendali Irak, mengklaim tanggung jawab atas serangan ini. Dikabarkan, ledakan ini menjadi serangan teroris paling dahsyat saat itu terhadap misi diplomatik di Beirut yang tengah dilanda perang.
Pasukan Suriah dan Irak bergerak mengelilingi bangunan yang hancur serta melarang akses wartawan dan pejalan kaki. Dampak serangan ini menyebabkan tiga perempat bangunan kedutaan rata dengan tanah. Pecahan kaca berserakan di jalan sekitar di bawah awan debu dan asap.
Polisi menyatakan bahwa para teroris tampaknya membuat terowongan melalui tanah berpasir untuk mencapai kompleks kedutaan yang saat itu dijaga ketat. Namun, sumber lain mengatakan bahwa terdapat kemungkinan peledakan persenjataan yang disimpan di dalam kedutaan untuk tujuan keamanan.