Pada 13 Desember, Kementerian Kesehatan Malaysia mengimbau masyarakat untuk melanjutkan tindakan pencegahan COVID-19 setelah jumlah kasus dilaporkan meningkat hampir dua kali lipat, hanya beberapa pekan sebelum musim libur dan perayaan akhir tahun.
Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan menyarankan masyarakat memakai masker saat berkumpul dengan teman dan keluarga karena pada 3-9 Desember menunjukkan lonjakan yang mengkhawatirkan, dengan 12.757 kasus yang dilaporkan dibandingkan dengan 6.796 pada periode yang sama tahun lalu.
Dr Radzi menyerukan adanya urgensi dan kehati-hatian yang lebih besar dalam mengambil tindakan pencegahan, terutama mengingat perayaan akan menyebabkan peningkatan jumlah perjalanan dan pertemuan.
“Kemenkes mengantisipasi peningkatan kasus COVID-19 ketika masyarakat melakukan perjalanan untuk merayakan Natal dan Tahun Baru, ditambah dengan potensi penyebaran virus selama liburan sekolah mendatang mulai 16 Desember,” tutur Dr Radzi.
“Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat mengutamakan keselamatan dengan memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan. Tindakan pencegahan ini ditekankan untuk melindungi tidak hanya diri sendiri tetapi juga keluarga, tetangga, dan teman dekat dari risiko infeksi COVID-19.”
Kekhawatiran juga muncul mengenai beban yang dihadapi fasilitas kesehatan, dengan adanya peningkatan sebesar 1,4 persen dalam jumlah pasien yang masuk ke layanan kritis dan tempat tidur non-kritis selama periode 3-9 Desember dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penggunaan tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) meningkat sebesar 1,4 persen dan terdapat peningkatan sebesar 0,5 persen pada pasien COVID-19 yang membutuhkan ventilator.
Dr Radzi mengonfirmasi bahwa hingga hari ini belum ada varian baru yang teridentifikasi.
“Subvarian Omicron yang dominan di Malaysia adalah XBB.1.16, XBB.1.5, dan EG.5.5. Meskipun varian ini diketahui sangat menular, umumnya tidak menimbulkan kasus yang parah,” jelas Dr Radzi.
Untuk meningkatkan perlindungan bagi individu berisiko tinggi, terutama mereka yang berusia 60 tahun ke atas dengan penyakit penyerta, obesitas, sistem kekebalan tubuh lemah, atau sedang dalam pengobatan penyakit kronis, Dr Radzi merekomendasikan konsultasi dengan dokter mengenai penggunaan Paxlovid.
Obat antivirus ini telah menunjukkan efektivitas bila diminum dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala, sehingga memberikan lapisan pertahanan tambahan bagi populasi yang rentan.