Sebuah konspirasi pernah disusun untuk membunuh bos Nazi Adolf Hitler. Konspirasi ini melibatkan bahan peledak dan seorang perwira militer berlatar belakang bangsawan yang rela menjadi pembom bunuh diri demi menghabisi nyawa sang fuhrer.
Tanggal 21 Maret 1943 dipilih sebagai momentum untuk melaksanakan konspirasi tersebut. Namun, usaha tersebut tidak pernah terwujud karena Hitler sedang terburu-buru pada saat itu.
Baron Rudolf-Christoph von Gersdorff, seorang staf intelijen, bekerja sama dengan Kolonel Henning von Tresckow untuk menyusun rencana pembunuhan tersebut. Namun, rencana tersebut gagal total karena Hitler lolos dari percobaan pembunuhan untuk kesekian kalinya.
Gersdorff menyembunyikan sentimen anti-Nazi sejak akhir 1930-an. Ia melihat perintah jahat dan mengerikan yang dikeluarkan oleh Hitler, termasuk pembantaian di ghetto Yahudi di Borisov, Belarus, sebagai alasan kuat untuk membunuh Hitler.
Peristiwa berdarah di Borisov membuat Gersdorff dan para konspirator lain merasa bahwa Hitler harus dihabisi untuk menghentikan tindakan kejam semacam itu.
