Ratusan mahasiswa Indonesia di Inggris sedang cemas karena terancam golput. Pasalnya, kuota surat suara dari KPU tidak mencukupi untuk memenuhi semua pemilih.
Pekan lalu, PPI UK telah mengirim surat ke KPU untuk memastikan hak memilih para mahasiswa UK bisa terpenuhi. PPI UK mengatakan bahwa KPU berpotensi melanggar hak konstitusi warga negara yang memilih, sehingga meminta tambahan surat suara.
Menanggapi isu tersebut, Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) London mengatakan bahwa logistik dari KPU sudah dikirimkan dari Jakarta menuju London. Namun, data yang digunakan ternyata berasal dari Juli 2023.
Pendataan tersebut terkesan terlalu tergesa-gesa, karena pada Juli 2023 mahasiswa yang melanjutkan studi S2 masih dalam proses persiapan ke UK, terutama bagi para penerima beasiswa yang persiapannya lebih rumit.
Pihak PPLN London juga mengakui adanya isu tersebut, meskipun sudah dilakukan sosialisasi. Total kuota cadangan dari KPU hanya 71 suara yang tersebar di kota-kota berbeda. Solusi yang ditawarkan PPLN adalah para calon pemilih harus menunggu saat ada sisa kuota tambahan.
Sebagai informasi, jumlah pendaftar yang tercatat oleh PPLN London adalah 4.781 yang berasal dari TPS kota Manchester dan London.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa RI yang diwawancara Liputan6.com telah menyesalkan KPU yang dianggap tidak fleksibel, kurang sosialisasi, dan tidak akomodatif terhadap kebutuhan mahasiswa Indonesia yang studi di UK.
