Sebuah laporan pada 15 Desember 2023 menggambarkan tren menurunnya minat kaum muda Korea Selatan (Korsel) terhadap ikatan pernikahan. Dalam laporan tersebut, disebut lebih dari seperempat perempuan Korea Selatan yang berusia 20-an mengatakan pada tahun 2022 bahwa pernikahan adalah sesuatu yang harus dilakukan, karena kecenderungan kaum muda untuk menikah terus menurun secara drastis.
Penelitian yang dilakukan oleh Statistics Korea ini menyebutkan bahwa hanya 27,5 persen perempuan kelompok usia tersebut yang masih memiliki pandangan positif terhadap pernikahan sebagaimana dikutip dari Strait Times, Kamis (21/12/2023).
Hasil survei yang mencakup berbagai kelompok usia masyarakat Korea Selatan tersebut menunjukkan bahwa pandangan positif terhadap pernikahan di kalangan wanita muda ini adalah yang terendah dibandingkan dengan semua kelompok umur.
Tak hanya itu, data tersebut memiliki perbedaan signifikan dibandingkan laki-laki berusia 20-an dengan tingkat positif yang lebih tinggi, yaitu sekitar 41,9 persen.
Dalam kurun waktu 14 tahun tepatnya dari tahun 2008 hingga 2022, terjadi penurunan drastis terhadap respons positif terkait pernikahan di kalangan wanita berusia 20-an. Pada tahun 2008, sebanyak 52,9 persen dari mereka memberikan reaksi positif terhadap pernikahan, sedangkan pada tahun 2022, angka tersebut turun tajam di bawah 30 persen.
Tidak hanya wanita berusia 20-an yang mengalami pergeseran pandangan terhadap pernikahan, tetapi wanita berusia 30-an juga menunjukkan penurunan yang signifikan yakni sebanyak 31,8 persen responden menganggap pernikahan sebagai hal yang positif, turun dari angka 51,5 persen pada tahun 2008.
Menariknya, perempuan dari semua kelompok umur cenderung memandang pernikahan kurang positif dibandingkan dengan laki-laki. Meski begitu, pada kelompok usia yang lebih tua, baik pria maupun wanita, menunjukkan tingkat positif yang lebih tinggi terhadap pernikahan dibanding kelompok yang lebih muda yakni sebanyak 74,9 persen laki-laki berusia 60-an dan 68,7 persen perempuan berusia sama.