portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Menjadi Lebih Memahami Fenomena Solstis yang Membuat Matahari Muncul Lebih Lama

Menjadi Lebih Memahami Fenomena Solstis yang Membuat Matahari Muncul Lebih Lama

Fenomena Solstis dan Pengaruhnya pada Matahari

Fenomena solstis didefinisikan sebagai peristiwa saat matahari berada di bagian paling Utara maupun Selatan, ketika mengalami gerak semu tahunannya. Solstis merupakan fenomena astronomis yang terjadi dua kali dalam setahun, yaitu di bulan Juni dan Desember. Istilah ini berasal dari bahasa Latin, solstitium, yang berarti Matahari dan tempat berhenti.

Fenomena solstis disebabkan oleh sumbu rotasi bumi dengan kemiringan 23,44 derajat terhadap bidang tegak lurus ekliptika. Ketika bumi berotasi dan mengorbit pada matahari, Kutub Selatan dan belahan bumi bagian selatan menjauhi matahari pada bulan Juni, sedangkan pada Desember, Kutub Utara dan belahan bumi utara berposisi menjauhi matahari.

Ketika fenomena solstis ramai dibicarakan, muncul pertanyaan tentang apakah kehadiran matahari akan lebih lama. Menurut laman almanac.com, fenomena solstis dapat membuat kemunculan matahari lebih panjang, karena Matahari akan terbit paling awal sebelum titik balik matahari musim panas dan terbenam paling akhir setelah titik balik matahari musim panas. Sinar matahari juga akan menerpa tempat-tempat di rumah yang tidak pernah diterangi pada waktu lain.

Dengan demikian, fenomena solstis bukan hanya menjadi peristiwa astronomis yang menarik, tetapi juga mempengaruhi lamanya kemunculan matahari dalam satu hari, sehingga memberikan pengalaman yang berbeda bagi setiap orang di berbagai belahan bumi. Selain itu, kita juga dapat menikmati keindahan alam yang memukau pada waktu matahari terbit dan tenggelam.

Exit mobile version