Pemerintah Israel telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi memberikan visa otomatis kepada pegawai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Mereka juga menuduh PBB sebagai “mitra yang terlibat” dalam taktik Hamas.
Keputusan ini diambil setelah sebuah konflik antara Israel dan Palestina yang melibatkan serangan udara oleh Israel terhadap Gaza, yang dipimpin oleh kelompok militan Hamas. Pada saat yang sama, PBB mengkritik keras serangan tersebut dan menuntut gencatan senjata segera.
Menurut pemerintah Israel, keputusan ini merupakan respons terhadap sikap PBB yang dianggap tidak adil dan tidak netral dalam menangani konflik di wilayah tersebut. Mereka menuduh bahwa PBB seharusnya menjadi mediator yang netral, namun telah terlibat dalam taktik Hamas.
Sebagai akibat dari keputusan ini, pegawai PBB yang ingin mendapatkan visa untuk tinggal dan bekerja di Israel harus melewati proses yang lebih ketat dan tidak lagi mendapatkan visa otomatis. Pihak PBB sendiri belum memberikan tanggapan terkait keputusan ini.
Keputusan pemerintah Israel ini telah menuai kontroversi dan kritik dari berbagai pihak, termasuk dari komunitas internasional. Namun, Israel tetap pada pendiriannya dan menegaskan bahwa keputusan ini sudah final.
