Pemimpin partai oposisi Lee Jae-myung diserang di Korea Selatan
Pemimpin partai oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung, diserang ketika berkunjung ke kota pelabuhan Busan. Menurut kantor berita Yonhap, “Lee ditikam di bagian kiri lehernya dengan senjata oleh seorang pria tak dikenal.”
Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan bahwa penyerang tampak mengenakan mahkota kertas dengan nama Lee di atasnya. Penyerang segera ditundukkan dan ditangkap di tempat kejadian.
Pejabat di pihaknya mengatakan bahwa Lee sadar saat menerima perawatan di rumah sakit. Pemimpin partai Demokrat berusia 59 tahun itu kalah dalam pemilihan presiden tahun 2023 lalu.
Presiden Yoon mengutuk serangan itu dan menyatakan keprihatinan mendalam terhadap Lee. Dia memerintahkan agar perawatan terbaik diberikan agar Lee bisa pulih dengan cepat.
Saat ini, Lee sedang diadili atas tuduhan suap yang berasal dari proyek pembangunan ketika dia menjadi wali kota Seongnam dekat Seoul. Lee membantah melakukan kesalahan dan menyebut tuduhan tersebut sebagai fiksi dan konspirasi politik.
Meskipun terdapat pembatasan ketat terhadap kepemilikan senjata, Korea Selatan memiliki sejarah kekerasan politik yang melibatkan senjata lain. Sebelumnya, pemimpin partai oposisi konservatif Park Geun-hye, yang kemudian menjabat sebagai presiden, diserang di sebuah acara pada tahun 2006 dengan pisau dan menderita luka di wajahnya sehingga memerlukan operasi.
