portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

ISIS Mengklaim Tanggung Jawab Atas Serangan Bom Bunuh Diri Selama Peringatan Kematian Jenderal Iran Qassem Soleimani

ISIS Mengklaim Tanggung Jawab Atas Serangan Bom Bunuh Diri Selama Peringatan Kematian Jenderal Iran Qassem Soleimani

– Liputan6.com, Teheran – ISIS pada Kamis (4/1/2024) mengakui bertanggung jawab atas dua bom bunuh diri yang terjadi di Iran pada Rabu (3/1). Para ahli yang memantau kelompok teroris tersebut menilai bahwa ISIS berusaha mengambil keuntungan dari kekacauan yang tengah melanda Timur Tengah.

Bom bunuh diri di Kerman menewaskan setidaknya 84 orang dan melukai 284 orang lainnya. Serangan tersebut menargetkan upacara peringatan empat tahun pembunuhan Jenderal Garda Revolusi Qassem Soleimani, yang dianggap sebagai ikon oleh para pendukung teokrasi negara itu, namun dipandang oleh militer Amerika Serikat (AS) sebagai musuh yang mematikan.

Soleimani tewas dalam serangan rudal AS di Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020. Serangan itu diperintahkan oleh presiden AS saat itu, Donald Trump.

Klaim yang disampaikan melalui sayap media ISIS, Al-Furqan, mengidentifikasi penyerang sebagai dua bersaudara, yakni Omar al-Mowahed dan Seif-Allah al-Mujahed. Mereka disebut melakukan serangan dengan rompi peledak.

Menurut laporan CNN pada Jumat (5/1), pernyataan ISIS berjudul “Dan Bunuh Mereka di Mana Pun Anda Menemukan Mereka” tidak menyebutkan kelompok ekstremis regional mana yang melancarkan serangan, seperti halnya klaim-klaim di masa lalu, melainkan menyatakan mereka menargetkan pertemuan kaum musyrik di dekat pemimpin mereka yang telah tewas.

ISIS menganggap syiah sesat.

Peneliti senior di The Washington Institute for Near East Policy Aaron Y. Zelin mengonfirmasi klaim terbaru datang langsung dari akun yang terkait dengan kelompok tersebut.

Menurut Aaron, ISIS kemungkinan besar berharap melihat Iran menyerang Israel. Jika itu terjadi, akan memperluas konflik regional yang berpotensi dimanfaatkan oleh ISIS.

“Ini termasuk dalam modus operandi ISIS, terutama karena serangan ini memakan banyak korban jiwa,” kata Zelin, seperti dikutip AP. “Mereka seperti Joker. Mereka ingin melihat dunia terbakar. Mereka tidak peduli bagaimana hal itu terjadi selama hal itu menguntungkan mereka.”

Exit mobile version