Ukraina dan Rusia melakukan pertukaran tawanan perang dalam jumlah besar, dengan Ukraina mengklaim membebaskan 230 tahanan termasuk anggota angkatan bersenjata dan penjaga perbatasan dari Rusia. Sebagai imbalannya, Ukraina membebaskan 248 warga Rusia dalam kesepakatan yang dimediasi oleh Uni Emirat Arab. Pertukaran besar ini merupakan yang pertama sejak Agustus 2023.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyatakan melalui media sosial bahwa lebih dari 200 prajurit dan warga sipil telah pulang ke Ukraina dari penawanan Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengakui bahwa negosiasi pertukaran tahanan tersebut “sulit”. Sejak dimulainya perang besar-besaran di Rusia pada Februari 2022, kedua negara telah beberapa kali bertukar tahanan. Namun, proses pertukaran terakhir mengalami kelambatan karena “alasan yang sangat spesifik” dari Rusia menurut pemimpin Ukraina.
Foto-foto pembebasan tahanan diunggah secara terpisah oleh pejabat Rusia dan Ukraina. Video yang dirilis oleh Moskow menunjukkan beberapa orang Rusia yang dibebaskan tersenyum di dalam bus.
Di antara tahanan-tahanan yang dibebaskan, terdapat tujuh pembela Pulau Ular, sebuah pulau berbatu di Laut Hitam yang menjadi simbol perlawanan Ukraina terhadap invasi Rusia. Selain itu, ada juga anggota Garda Nasional yang ditangkap di zona eksklusi Chernobyl dan tentara yang ditahan selama pertempuran di pabrik baja Azovstal di Mariupol. Enam dari mereka yang dibebaskan adalah warga sipil.
Pertukaran tahanan ini menandai langkah penting dalam proses penyelesaian konflik antara Ukraina dan Rusia yang telah berlangsung lama.
