Seekor burung merpati yang dituduh sebagai mata-mata China telah dibebaskan oleh polisi India ke alam liar. Burung itu ditangkap pada Mei 2023 di dekat sebuah pelabuhan di Mumbai, dengan dua cincin diikatkan di kakinya yang menampilkan huruf dalam bahasa Mandarin.
Mencurigainya sebagai spionase, polisi menahan merpati tersebut dan kemudian membawanya ke Rumah Sakit Hewan Bai Sakarbai Dinshaw Petit di Mumbai.
Setelah tiga bulan, investigasi polisi menemukan bahwa merpati itu sebenarnya adalah burung balap di perairan terbuka dari Taiwan yang melarikan diri dan terbang ke India. Pejabat di People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) India mengatakan bahwa merpati tersebut sekarang dibebaskan dan dapat terbang bebas di angkasa seperti yang seharusnya dilakukan setiap burung.
Keputusan pelepasan burung merpati tersebut tak lepas dari upaya PETA dalam melobi polisi India. Mereka menangani 1.000 panggilan telepon darurat hewan dalam seminggu, tapi ini adalah kasus pertama mereka mengenai tersangka mata-mata yang perlu dibebaskan dari hukuman penjara yang keliru. Pihak berwenang menemukan burung yang tidak bersalah itu sehat dan tidak perlu ditempatkan di kandang.