Berdasarkan Keputusan KPU Nomor 21 Tahun 2022, pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden (Pilpres) Indonesia ditetapkan pada Rabu, 14 Februari 2024. Hari ini, warga yang berada di Tanah Air berbondong-bondong menuju tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan hak suara mereka.
Sementara untuk para warga negara Indonesia (WNI) atau pemilih di luar negeri, telah menggunakan hak suara mereka lebih dahulu. Sejumlah Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) telah menggelar pemungutan suara sepekan lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan KPU.
Momen pesta demokrasi Indonesia, Pemilu 2024 tak hanya ramai jadi perbincangan masyarakat Tanah Air, tapi ternyata juga jadi sorotan dunia. Sejumlah media asing dari berbagai penjuru negara turut memberitakan agenda tersebut.
Media Inggris BBC menyorot ketiga calon presiden Indonesia melalui artikel berjudul “Indonesia election: Who are the presidential candidates?”.
“Indonesia, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, akan mengadakan pemungutan suara pada tanggal 14 Februari, yang merupakan pemilu keenam sejak negara ini keluar dari kediktatoran militer pada tahun 1990-an,” tulis BBC.
Sementara itu, sejumlah media Amerika Serikat ternama seperti CNBC melalui tulisan “Millions in Indonesia head to the polls to elect Jokowi’s presidential successor”. Menyorot Pilpres 2024 yang mengunggulkan calon presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, 72 tahun, adalah kandidat terdepan dalam upaya terakhir mantan jenderal angkatan darat tersebut untuk mendapatkan jabatan politik tertinggi di negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia ini, menurut berbagai jajak pendapat menjelang pemilu tanggal 14 Februari. Jokowi mengalahkan Prabowo Subianto dalam dua pemilihan presiden terakhir,” ulas CNBC.
Media Amerika Serikat lainnya, Associated Press (AP), melalui “What’s at stake in Indonesia, which is choosing a president and some 20,000 other office holders”, menyorot bahwa Indonesia pada hari Rabu (14/2) membuka tempat pemungutan suara Pemilu 2024 di mana hampir 205 juta pemilih yang memenuhi syarat akan memilih presiden baru dan sekitar 20.000 pejabat publik lainnya.