Perang yang terus berlanjut antara Israel dan Milisi Hamas mengakibatkan ancaman kurangnya pasokan makanan, terutama bagi para pengungsi Palestina di Rafah. Lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina memenuhi tempat pengungsian sementara di Kota Rafah. Ancaman kekurangan pangan kini menghantui kota yang terletak di wilayah paling selatan Gaza.
Pada tanggal 15 Februari 2024, warga Palestina berkumpul di depan sebuah toko roti untuk membeli roti. Rafah merupakan pusat krisis kemanusiaan di kota paling selatan di Gaza. Situasi pengungsi Palestina di Rafah semakin memburuk, karena ancaman kekurangan pangan semakin nyata.
Pertempuran antara Israel dan Milisi Hamas telah mengakibatkan kurangnya pasokan makanan bagi para pengungsi tersebut. Kehidupan para pengungsi di Rafah semakin sulit karena kurangnya pasokan pangan yang memadai. Hal ini membuat mereka harus antre dan berebut untuk membeli roti di toko roti yang ada di Kota Rafah.
Berita ini menggambarkan betapa sulitnya situasi yang dihadapi oleh para pengungsi Palestina di Rafah akibat ancaman kekurangan pangan yang semakin nyata. Sementara itu, perang yang terus berlanjut antara Israel dan Milisi Hamas telah menyebabkan keterbatasan pasokan makanan yang semakin mengkhawatirkan, terutama bagi para pengungsi di Rafah.