Produsen mobil China telah mendominasi dunia dalam hal penjualan, produksi, dan juga ekspor. Menurut laporan yang dirilis oleh Automobility, sebuah konsultan Shanghai, pada tahun 2023, Tiongkok telah mencapai puncak penjualan 30,1 juta mobil, melampaui rekor sebelumnya yaitu 28,9 juta pada tahun 2017.
Peningkatan penjualan tersebut dipicu oleh transisi cepat menuju manufaktur kendaraan listrik di Tiongkok. Namun, hal ini juga menyebabkan penurunan tajam dalam penjualan kendaraan penumpang non-elektrik di dalam negeri.
Produksi kendaraan dengan mesin pembakaran internal (ICE) juga mengalami penurunan drastis, dengan hanya 17,7 juta mobil ICE diproduksi untuk pasar lokal, turun 37 persen dari 28,3 juta pada tahun 2017. Produsen mobil lokal di Tiongkok merasa terancam oleh merek mobil asing yang beroperasi di negara tersebut.
Beberapa analis sektor otomotif mengkhawatirkan dampak buruk dari tren penurunan produksi mobil bermesin pembakaran internal tersebut terhadap perekonomian Tiongkok dalam jangka panjang. Pemerintah Beijing menyadari ancaman kelebihan produksi di sektor otomotif dan Presiden Xi Jinping telah menyebut masalah ini sebagai salah satu tantangan utama yang harus diatasi untuk pemulihan ekonomi yang lebih baik.
Namun, hingga saat ini, belum ada rencana konkret yang diusulkan untuk mengatasi masalah tersebut secara efektif. Pada sisi lain, Xiaomi memamerkan mobil listrik pertamanya, SU7, di ajang Mobile World Congress 2024 di Barcelona, Spanyol.