Pemerintah negara bagian Kansas di Amerika Serikat akan memberikan dana hibah hingga USD 5 juta atau sekitar Rp80,5 miliar bagi sejumlah sekolah agar dilengkapi dengan kamera pengawas yang menggunakan kecerdasan buatan atau AI. Tujuannya adalah untuk mendeteksi orang yang membawa senjata api. Gubernur negara bagian Kansas harus menyetujui pengeluaran tersebut dan sekolah-sekolah harus memenuhi beberapa kriteria yang sangat spesifik. Salah satu kriteria tersebut adalah piranti AI harus dipatenkan sebagai teknologi anti-terorisme yang memenuhi syarat dan telah digunakan di setidaknya 30 negara bagian. ZeroEyes adalah satu-satunya perusahaan yang memenuhi semua kriteria tersebut. Perusahaan ini didirikan oleh veteran militer AS setelah penembakan di SMA Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, yang menewaskan 17 siswa. Undang-undang seputar AI untuk mendeteksi seseorang yang membawa senjata api sedang menunggu keputusan Gubernur Kansas Laura Kelly. ZeroEyes tampaknya menjadi satu-satunya perusahaan yang memenuhi syarat untuk program deteksi senjata api berdasarkan undang-undang yang disahkan di beberapa negara bagian sebelumnya.
Home
Berita
Sistem di Sekolah Amerika Serikat Mulai Menggunakan Kecerdasan Buatan untuk Mendeteksi Senjata Api
Sistem di Sekolah Amerika Serikat Mulai Menggunakan Kecerdasan Buatan untuk Mendeteksi Senjata Api
Recommendation for You
Liputan6.com, Jakarta – Sabtu (26/10) dini hari Israel menyerang Iran dengan serangan udara. Serangan tersebut…
Serangan Lebanon terjadi saat upaya yang terhenti untuk mengakhiri perang di Gaza tampaknya mendapatkan momentum…
Seorang pria memegang rompi rusak bertuliskan “Press” di tengah puing-puing lokasi serangan udara Israel yang…
Setidaknya 17 orang, hampir semuanya perempuan dan anak-anak, tewas dalam pengeboman Israel terhadap sebuah sekolah…